Cegah Perilaku Seks Pra Nikah, Remaja Panjang Baru Ikuti Sosialisasi di Kecamatan Pekalongan Utara
Minggu, (4/12/2022). Remaja merupakan masa perubahan mental emosional menuju dewasa. Permasalahan yang dihadapi remaja saat ini adalah perilaku seks bebas yang semakin meningkat. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman terhadap pendidikan seksualitas pra nikah yang didapat oleh remaja.
Pendidikan Seksual yang tidak merata dan hanya di dapat di bangku sekolah, atau bahkan didapatkan dari media sosial dan teman sebaya, sehingga memunculkan paradigma berbeda di mata remaja yang mudah terpengaruh pada kenakalan remaja terutama perilaku seksual.
Solusi dalam pencegahan seks pranikah yaitu dengan memberikan sosialisasi pendidikan seksual dengan tema "Edukasi pada remaja agar terhindar dari perilaku seks pra nikah" yang benar terhadap remaja. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu, 4 Desember 2022 di aula kecamatan Pekalongan Utara bekerja sama dengan RS. H.A. Zaky Djunaid dan diikuti oleh perwakilan dari setiap kelurahan sebanyak 5 orang remaja.
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Perwakilan remaja kelurahan Panjang Baru sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Harapannya setelah mereka mendapatkan pengetahuan tentang bahayanya seks pranikah dalam kegiatan ini, seks pranikah di kalangan remaja khususnya di kelurahan Panjang Baru akan semakin berkurang.
Pendidikan Seksual yang tidak merata dan hanya di dapat di bangku sekolah, atau bahkan didapatkan dari media sosial dan teman sebaya, sehingga memunculkan paradigma berbeda di mata remaja yang mudah terpengaruh pada kenakalan remaja terutama perilaku seksual.
Solusi dalam pencegahan seks pranikah yaitu dengan memberikan sosialisasi pendidikan seksual dengan tema "Edukasi pada remaja agar terhindar dari perilaku seks pra nikah" yang benar terhadap remaja. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu, 4 Desember 2022 di aula kecamatan Pekalongan Utara bekerja sama dengan RS. H.A. Zaky Djunaid dan diikuti oleh perwakilan dari setiap kelurahan sebanyak 5 orang remaja.
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Perwakilan remaja kelurahan Panjang Baru sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Harapannya setelah mereka mendapatkan pengetahuan tentang bahayanya seks pranikah dalam kegiatan ini, seks pranikah di kalangan remaja khususnya di kelurahan Panjang Baru akan semakin berkurang.